sudah
sejak 20hari lalu sehabis rio divonis lumpuh karena kecelakaan motor
waktu itu , rio jadi sosok pendiam dan menutup diri , mario stevano pria
yang awalnya riang dan bawel mendadak jadi pemdiam dan pemurung ,
baginya hidup saat ini hampa , rio duduk dikursi rodanya sambil menatap
lapangan basket didepannya
'andai
aja...............aaarrrrggghhhh'batin rio marah pada dirinya, rio marah
yah jelas dia marah pada dirinya, rio menjambak-jambak rambutnya emosi
"kenapa
? murung banget? gue duduk ya"ucap lembut seorang gadis , rio menatap
gadis itu , ekspresinya datar . bahkan rio tak menjawab, dia hanya
mengangguk kecil
"mau? oiya alyssa, callme icha or
............. ify"ucapnya sambil tersenyum , ify mengulurkan botol
minumnya pada rio, rio menggeleng
"nama lo?"kali ini masih ify yang bertanya
"mario , ehmmm .... rio aja udah cukup kalo mau manggil gua" jelas rio , ify tersenyum manis
"ngapain disini? gak main? kok ngeliatin lapangan aja... main yuk sama gua"ajak ify riang
"huh.....lo
gak liat............"rio tersenyum pahiy kemudian menatap kakinya "gua
lumpuh mana bisa main"lanjutnya masih dengan ekspresi pahit wajahnya
"alaahhh bisa kok, udah yuk"kata ify masih berusaha santai kemudian mendorong rio ketengah lapangan
ditengah lapangan ify melempar bola itu kearah rio,rio masih sanggup menahannya,
"lo gila"maki rio
"haha
yang penting lo gak kaya gitu lagi , ngeliat lo tiap sore ga enak,udah
deehh main sama gue aja lupain tuh masalah"ucap ify santai, kontan rio
mendelik menatap ify gak percaya
"shoot dong"ucap ify, rio mengalihkan pandangannya ke bola basket dan ring , kali ini dia ragu..
rio
menghela nafas panjang , rio pun melempar bola asal namun anehnya bola
itu masuk ke ring , rio sedikit kaget namun dia tetap cuek , ify
menghampiri rio
"yaampun tuh kan lo keren banget yo,wow lempar ga niat aja masuk , wow kereeennnnn"ucap ify riang,mau gak mau rio tersenyum
"tuh
ganteng lo kalo nyengir gini, sahabat yo"ify mengacungkan jari
kelingking, rio sempat bingung dahinya bererut gak ngerti namun beberapa
menit kemudian dia tersenyum dan menautkan kelingkingnya dengan
kelingking ify
"makasih fy , lo orang pertama yang bikin gua tersenyum" ucap rio tulus , ify mengangguk
'hanya
ini yang bisa gua lakuin buat lo, waktu gua cuma 20 hari yo.... setelah
itu................'batin ify, dia gak sanggup ngelanjutin kalimatnya
2
minggu berlalu setelah mereka semakin akrab dan dekat , rio jadi senyum
senyum sendiri kalo inget ify , hari ini rio dilapangan basket komplek
tanpa ify , katanya sih ify lagi ada acara sampe semingguan kedepan tapi
rio gak tau acara apa, bahkan rio gak tau rumah ify dan segala cerita
tentang ify tapi anehnya ify kaya udah lama kenal sama rio , rio jadi
ngerasa gak guna, harusnya sebagai cwo dia yg tau banyak tentang cwe yg
yah bisa dibilang dia taksir tapi rio malah gak tau ..
rio
bener-bener bingung sama sahabatnya yg 2 minggu ini deket sama dia ,
tekat rio itu dia harus tau tentang ify besok , haha rio itu emang anak
aneh kayaknya, tak terasa senja telah muncul , gradasi warna indah
membuat senyum rio semakin merekah , biasanya dalam kondisi begini dia
sama ify tapi kali ini dia sendiri ,, berasa janggal sih tapi yaudahlah
rio
nggerakkan roda menuju kerumahnya , begitu sampai di rumah rio langsung
melesat masuk ke kamarnya . rio berusaha turun dari kursi rodanya dan
berusaha jalan , dia janji selama seminggu ini bakal bisa jalan biar pas
ketemu ify dia bisa kasih sureprice ke ify , dan dia juga pengen nembak
ify
TOK...TOK....TOK....
seseorang mengetuk pintu kamar rio dari luar ,
"MASUUUKKK"teriak rio dari dalam kamar
pintu terbuka , ternyata sang bunda yang .. rio tersenyum kearah bunda , bundanya membalas senyum rio
"kenapa
van? seneng banget vanonya bunda... udah 2 minggu ini bunda perhatiin
aku beda banget lho, bunda seneng kamu jadi vano bunda yang dulu" tutur
bunda sambil mengelus kepala putranya
"iihh bunda apadeeh , emm tunggu seminggu lagi , vano bakal kenalin ke orang yang bikin vano kaya gini"jawab rio mantap
"waahh ternyata putra bunda lagi mabuk kepayang sama cwe? siapa van? bunda penasaran"ucap bunda antusias
"adadeeeehhh
, nanti bunda tau , udaah ah bun .. vano sibuk nih , bunda keluar dulu
gih" ucap rio belagak ngusir , bunda langsung tampang muka manyun bikin
rio terkekeh geli
"yaudah , bunda tinggal ya van"ucap bunda kemudian pergi meninggalkan rio
sepeninggalan
bunda , rio coba diri dari kursi roda , perlahan rio bener-bener bisa
berdiri , senyum mengembang namun saat mencoba melangkah , kaki rio
belum kuat , dia kembali terjatuh
"aaawwww...."rintihnya memegangi pinggangnya yang kepentok ujung pijakan kursi roda
"hhahahah yaampun buat lo nih fy"ucap rio pada dirinya sendiri
5
hari berlalu , kondisi rio melaju pesat (?) tadinya dia pikir dia
gaakan pernah mampu jalan lagi tapi nyatanya dengan mudah dia bisa buat
jalan , rio bener-bener seneng banget , rio yang lagi asyik diri didepan
kaca tiba-tiba terganggu dengan bunyi handphonenya
"ha...lo"sapa orang disana saat rio mengangkat telpon
"iya halo , maaf ini siapa ya? ada yang bisa saya bantu?"tanya rio seformal mungkin
"ini ify yo , bisa kita ketemu ... gue... gue kangen sama lo"ucapnya lirih , dahi rio berkerut
"iyaiya tempat biasa yaa, bye fy"ucap rio
bergegas
rio menuju taman tak lupa dengan kursi rodanya , begitu sampai ditaman
rio sudah mendapati ify duduk dengan keadaan berantakan , rio kaget
bukan main melihat kondisi ify
"yaampun fy , lo kenapa?"tanya rio khawatir
"gua gapapa yo"lirih ify , ada bekas darah dikeningnya
"tadi keadaan lo.... ini lagi kenapa? lo abis jatoh? atau kenapa?"tanya rio benar-benar khawatir , lagi-lagi ify menggeleng
"yo
, gua cuma minta sama lo , besok kerumah gua ya yo ... gua,, gua mau
kasih tau 1 fakta sama lo , setelah ini gua mohon tetep jadi rio yang
kaya gini , gua.... gua pamit yo, gua tunggu di jalan mawar blok A nomer
7, bye yo"ucap ify kemudian bergegas pergi sebelum rio sempat menjawab
atau menahannya
esok harinya, seperti permintaan
ify , rio bergegas menuju tempat yang disebutkan ify , rio sempet nyasar
sampe rumah ify tapi akhirnya dia nemuin rumah yang dia cari itu
"permisi........."teriak rio, sesekali dia memencet bel
'sepi
banget yaa,apa gak ada orang?'batinnya , tak berapa lama tiba-tiba
muncul seorang wanita cantik paruh baya yang membukakan pintu untuk rio
"selamat siang , kamu cari siapa?" tanya ibu itu
"maaf alyssa...eh maksud saya ify ada tante?"tanya rio, tiba-tiba wajah wanita itu berubah muram, rio jadi sedikit aneh
"kamu..kamu ada perlu apa? ke...kenapa...mencari ify?"tanyanya bertubi-tubi
"itu tan...anu kemaren ify yang minta saya kesini"ucap rio ragu , takut salah lagi liat kondisi ibu itu kaya gini
"apa?
GAK MUNGKIN... ify..... ify udah lama gak ada.....
udah......aaaaahhhhh"isak ibu itu histeris , rio melongo denger
penuturan ibu itu
"tante... bercanda kan?"tanya rio , matanya buram, air matanya sudah berkumpul dipelupuk matanya
"saya
serius nanti malam 40 harian ify , dia....dia meninggal saat kecelakaan
di komplek depan, kepalanya membentur aspal dan dia....kehabisan
darah"jelas ibu itu isakannya masih jelas, rio seperti dipukul tepat
diulu hati , ini gak mungkin , cwe yang nemenin dia 20 hari ini adalah
cwe yang meninggal saat dia kecelakaan dulu, cwe yg jelas-jelas dia
tabrak, kaki rio melemas , rio terduduk
'luka di kepala?
pantas kemariiinnn? oh alyssa MAAFIN GUA' batin rio menjerit , rio tak
kuasa lagi membendung air matanya , belum sempat semua perasaannya di
utarakan , dia harus menerima kondisi kalau gadis yang menjadi
semangatnya hanyalah arwah
rio menyusuri blok demi blok di
TPU ini , langkahnya berat sekali .. bayangan gadis itu masih membekas
bahkan tak terlupakan , senyum sapa cerianyaa?
'tak adil ini semua
bagiku'batin rio meruntuki nasibnya , akhirnya rio menemukan makan itu ,
makan dengan nisan yg entah dia tak mau ada nama itu dinisan tersebut .
nama yg beberapa hari ini jadi sahabat nya bahkan cintanya , rio
berlutut disamping kanan gundukan tanah tersebut , tanah yang kering
karena 40 hari dibirkan seperti ini
"hai alyssa..... liat kan?
bisa apa gua tanpa lo ? BISA APA.........."ucap rio terisak , dia gak
bisa nahan semua , gadis yang dicintanya selama 20 hari harus pergi
seperti ini , sunggu tak adil baginya
tiba-tiba angin
besar menerpa rio , angin yang membawa secarik kertas tepat ke tangan
rio ,rio ingin membuang kertas tersebut tapi dia urungkan niatnya begitu
melihat bberapa susunan kata disitu, rio putuskan untuk membaca
hello yo ,
gue liat lho barusan lo nangis dan sumpah itu jeleeekkk banget...
maaf kalo gua dateng dan pergi seenaknya , tapi gua gapunya waktu yo , kecelakaan itu lupain aja ..
takdir
kita dan gua mau lo lanjutin hidup lo , sekarang gue yakin lo bisa
jalan kan? lo bisa lari dan kejar semua cwe yang lo mau kan??
rio menggeleng pahit 'gue cuma mau lo'lirihnya
udah yo , gua itu mau lo kuat ..
lo nangis namanya lo nyiksa gua yo ... please gua udah tenang , jangan nangis lagi , izinin gua pergi yo:(
kita ketemu diwaktu yg terlambat tapi ambil hikmahnya ,, mario ...
lo ganteng , baik dan pinter , ayo yo lanjutin semua , demi gua ya yo , demi senyum gua disini ,,
mario
, gua mesti pergi ... gua harus pulang yo , lanjutin ya yo , lanjutin
untuk gua , atas dasar cinta lo itu , selamat tinggal mario , sampai
ketemu di hidup selanjutnya
with love,
alyssa :)
air
mata rio bener-bener semakin deras , semakin terisak , hujanpun turun
membasahi tubuh pria tampan ini, rio membuang kerts itu dan memeluk nisa
didekatnya , nisa yang bertuliskan nama gadis yang dicintainya
'maafin
gue fy ... gua janji gaakan ngecewain lo , gua lakuin yang lo minta
fy.... makasih' batin rio berusaha menenangkan hatinya , setelah kurang
lebih setengah jam rio terduduk disitu , dia berdiri , hujanpun telah
berhenti berganti dengan pelangi indah , rio tersenyum .. matanya masih
merah akibat tangisnya tadi , perlahan namun pasti rio berjalan
meninggalkan makam itu dengan perasaan damai
'terimakasih fy'batinnya saat tengokan terakhir kemakan itu, kemudian rio berjalan .. dan terus berjalan...
Bukan siapa yang lebih dekat atau lebih dulu kenal, tapi Siapa yang selalu ada dan tidak pernah pergi :)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Koneksi Antar Materi Modul 3.1 - "Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran"
Pada hakikatnya, dalam membuat keputusan, kita sebagai pemimpin seyogjanya harus mengutamakan nilai-nilai kebajikan dan kebutuhan pesert...
-
Pada hakikatnya, dalam membuat keputusan, kita sebagai pemimpin seyogjanya harus mengutamakan nilai-nilai kebajikan dan kebutuhan pesert...
-
This film was the first and the last film presented by Jonathan Alvin Heeii. This my first movie... maybe last to... Sebelum dimulai....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar