Selasa, 17 April 2012

cerpen SMP yang ancur banget...!!!!!

Surat sahabat

19 july 2009
             Persahabatan bukanlah sebuah petaka bagiku, tapi untukku persahabatan adalah hal yang sangat indah, bahkan terlalu indah jika harus di devinisikan dengan beribu kata-kata manis. Seperti hal nya persahabatanku dengannya, kebahagiaanku yang hilang dalam hitungan detik,
             Persahabatan berarti sangat indah saat ku mengenalnya, saat aku ada di dekatnya, saat kita bercanda dan tertawa bersama. Aku bahagia sejak pertama kali aku bertemu dengannya, Dia farrel sahabatku, sahabat yang selalu ada untukku, kita bersahabat sejak kelas 1 SMP. Aku dan dia begitu dekat, bahkan kita dijuluki “friendship couple” sama teman-teman baik di sekolah atau diluar sekolah, setiap hari ku rangkai kisah-kisah indah bersamanya. Persahabatan kita selalu saja menuai kebahagiaan, tak ada masalah apapun, sampai akhirnya farrelku harus pergi tepat di hari kenaikan kelas, yang selalu saja menjadikan goresan hitam dalam memory hidupku. . . . .
To be continue. . . . .
2 tahun lalu di bandung. . . .
Daun-daun banyak berguguran menyambut musim kemarau, aku sedang menikmati waktu santaiku dengan berdiam diri di teras rumah, sambil menikmati camilan sambil menunggu sahabatku datang. . . . aku senyum-senyum sendiri kala itu, aku sangat menanti kehadirannya, setelah melewati masa liburan kenaikan kelas yang mayoritas 2 minggu lamanya, hari ini dia janji akan datang. Sebagai ganti waktu liburan  kemarin, karena dia sama sekali mtak menemuiku. . . . . dia hanya bisa menelfonku setiap harinya.
2 jam berlalu. . . . aku mulai resah menunggunya, hari ini pun menjadi hari kenaikan kelas yang hampa tanpa dia. . . .bersamaan dengan itu terdengar suara dering backtone di ponsel ibuku. Ibuku segera menerima panggilan masuk itu. .ternyata dari orang tuanya farrel, untuk memberitahu ketidakhadiran farrel hari ini. Ibu segera mendatangiku dan menyampaikan kabar bahwa farrel masuk rumah sakit, aku lansung bersiap dan barangkat bersama orang tuaku ke rumah sakit yang disebutkan oleh orang tua farrel. . . .
“Aku binggung. . . . . aku takut . . . . .ada apa sebenarnya dengan sahabatku. . . . ???” batinku.
                                             ---------------------------------------------------------

Kususuri gedung putih besar itu penuh jeritan dan tangis, aku berlari menyusuri setiap lorong mencari sebuh kamar bernomorkan “mawar 197 A” sesuai dengan yang di bicarakan resepsionist bicarakan pada ibuku, begitu ku temui ruangan itu aku lansung masuk ke dalamnya disana aku menjumpai sahabatku yang sedang berbaring tak berdaya, di ruangan putih yang serba elit ini aku segera duduk dan bicara kepadanya. . . . .”farrel. . . kamu kenapa? Kok ada di sini?” sejenak suasana hening. Memang hanya ada aku dan farrel di ruangan ini,. ”aku tidak apa-apa kok sayna,…Cuma kecapean aja kali, . . . . “
Air mataku deras mengalir, sungguh tak kuasa aku melihat setengah jiwaku dalam keadaan seperti ini, dia memang sahabatku, tapi aku merasa dia bukan hanya sekedar sahabat di diriku tapi juga di hatiku,. Karna sungguh aku mencintainya. . . .
Akhirnya apa yang sejak tadi menganggu pikiranku terjawab, aku tahu dari orang tua farrel bahwa sejak 3 tahun lalu farrel di ketahui terserang virus Leukemia-1 dan sekarang ini sudah memasuki stadium akhir,. Dan dokter mengatakan bahwa kesempatan farrel untuk ertahan sudah tidak memungkinkan lagi.
Benar saja apa yang dokter katakan, 12 jam setelah aku mendengar vonis itu. Farrelku benar-benar pergi dia telah menghadap ilahi dalam surge hatinya. . . .
                                            ----------------------------------------------------------
Air mataku yang sempat terhenti mengalir deras kembali mengiringi kepergiannya, kepergian yang tak ada asalnya dan tak mungkin kembali lagi, sekaligus menjadi akhir pertemuan kita. Dia pergi meninggalkanku dengan senyuman manisnya yang tidak akan pernah bisa aku lupakan, tak ada pesan, tak ada kata terakhir, yang ada hanya sepucuk surat yang dia titipkan kepada orang tuanya untukku. . . .
Satelah surat ditangan,. Ku ayunkan jari-jari mungilku untuk membukanya, ku diam mencoba memahami setiap utir kata yang sengaja  dia rangkai untukku. . . . . .
^^^untuk gadis bermata biru dalam naungannya “Sayna Hera Felnita”.                                                   Lukamu adalah lukaku, tangismu adalah kepedihanku, kau adalah bahagiaku,                                              dari dirimu ku temukan diriku,”Ma’afkan aku sayn… jika aku salah mencintaimu, aku tak tahu apa arti diriku ini tanpamu,, apa arti jiwaku yang telah kau bawa….? Dan aku sangat berharap kau bias menerima perasaanku yang indah dan tak bersalah ini…..
                                                                                                      Sahabat hatimu
                                                                         Farrel ar-razy fabianel putra  ^^^

Oh tuhan. . . .hati ini terasa tergores sembilu dan disayatnya berkali-kali, aku tak menyangka jika selama ini kita mempunyai perasaan yang sama, aku yang selalu merasa rindu kala dia jauh, dan tanpa ku tahu dia pun merasa resah saat aku tak bersamanya,. Ku tak pernah menyangka semua akan berakhir setragis ini, tanpa aku bisa membalas perasaan yang semestinya membahagiakanku…. Sebuah perasaan yang seharusnya ku balas dengan senyuman manja kini berganti dengan tangis kehilangan. Tanpa aku bisa membahagiakannya dan merangkai senyumnya dengan cinta yang terpatri ini.
Pada akhirnya secara rela ataupun tidak, kulepas dia menuju nirwana abadi, dimana kulihat raganya tertidur dengan tenang dan diam,dan kulihat pula jiwanya yang naik di arsy surge bersama burung-burung nan indah serta bidadari-bidadari yang cantik. Begitu indah bayangan surga hati-Nya menurutku tanpa aku tahu pasti kenikmatan surga itu seperti apa sebenarnya.
                                         ------------------------------------------------------------------
Hari-hariku berikutnya terasa sepi tanpa farrel tak mampu aku menggantinya, atau mencari sosok baru untuk hidupku,aku juga tak ada niat untuk maju dari kehampaan ini. Kepergiannya yang terlalu cepat memberatkan langkahku untuk maju, merubah alur hidupku yang dulu selalu bersamanya. . .
Suasana hening sesaat,aku larut dalam kesunyian jiwa, dering lagu mengalun indah dalam jiwa, Ku goreskan tinta-tinta tak bernyawa untuk mengusir kegundahannya disana, menciptakan ungkapan indah untuknya. . . kekasihku
^^^Untuk Pangeranku dalam surga abadi milik tuhan “farrel ar-razy fabianel putra”.                  Pertemuan kita bukan hanya sebuah kenangan manis,akan tetapi juga sebuah akhir yang membawa tangis, Ku relakan kau pergi membawa cintamu,karena aku disini setia menjaga cintaku untukmu. . . .
Ma’afkan aku yang tak pernah tahu sejak awal tentang perasaanmu, tak pernah sadar akan perhatian dan kasih sayangmu selama ini, dan aku bersaksi bahwa tak pernah sekalipun ku sesalkan setetes cinta tulusmu yang kau hadirkan di air kehidupanku. Cinta yang abadi karena kau telah pergi, akan kun anti dirimu kembali bersamaku walau kini kau telah ada dalam dekapan keabadian, akan ku temani setiap malammu dengan panjatan do’aku sayang. .
                                                                                                                              Kekasihmu
                                                                                               Sayna hera felnita^^^
                                          --------------------------------------------------------------

Pertemuan dan akhir yang indah, membawa isak tangis dan deru tawa,ku susuri jalan terjal nan berliku menuju tempat abadi dihatinya, ku sampaikan salam lewat burung-burung yang beterbangan menghiasi langit luas.
Selama beberapa tahun belakangan ini, ku jalani hidup tanpa dia, tanpa raganya,tanpa suara dan senyumannya,. Namun bagiku dia masih saja ada. Butiran kata-kata sumber semangatnya yang selalu ku kenang dan kini menjadi pedoman dalam hidupku. Hingga aku benar-benar merelakannya….
-----kata indah bermakna 19 july 2001
“Say. . . kalau kau ingin bahagia, kau harus bisa meninggalkan apa yang sudah terjadi di belakangmu. Memang apa yang terjadi di masa lalu,secara sadar atau tidak telah membentuk dirimu yang sekarang, tapi kau harus tetap dalam pendirianmu,kau ga’ boleh terlarut di dalamnyatapi jadikan semua pengalaman itu sebagai pengisi kisah hidupmu”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Koneksi Antar Materi Modul 3.1 - "Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran"

    Pada hakikatnya, dalam membuat keputusan, kita sebagai pemimpin seyogjanya harus mengutamakan nilai-nilai kebajikan dan kebutuhan pesert...